by Nabila Putri Mulya | Aug 31, 2023 | Berita
Universitas Borobudur dan SEVIMA melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) sebagai langkah penggunaan SEVIMA Platform di lingkungan kampus. Melalui kerjasama ini diharapkan akan meningkatkan efektivitas dan produktivitas dalam pelaksanaan operasional di Universitas Borobudur.
Dr. Saiful, S.E., M.Si., selaku Sekretaris Universitas Borobudur, mengungkapkan bahwa kolaborasi dengan SEVIMA, diharapkan dapat membawa manfaat signifikan bagi universitas.
“Dengan bekerja sama dengan SEVIMA, terutama di dalam pengembangan siakad (SEVIMA Platform), kami yakin bahwa efisiensi dan produktivitas dalam operasional sistem informasi akademik di Universitas Borobudur akan meningkat secara substansial,” kata Saiful, Selasa (29/8/2023).
Penandatanganan kesepakatan ini dilakukan saat acara Executive Forum dengan tema “Strategi Sukses Memimpin Kampus Berbasis Outcome Based Education (OBE)” yang diselenggarakan di Rumah Perubahan Jakarta Escape pada hari Selasa, 29 Agustus 2023.
“Kolaborasi ini mendukung tujuan kami dalam mencapai Indikator Prestasi Tinggi (IPT), karena operasional dengan sistem akademik SEVIMA akan menciptakan kesatuan yang lebih terintegrasi,” ucapnya.
Saiful menyoroti bahwa SEVIMA telah menjadi solusi yang membantu dalam proses pelaporan ke Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDIKTI). Menurutnya dengan SEVIMA Platform nantinya pelaporan ke PDDIKTI tidak lagi bersifat parsial. Melainkan menjadi satu kesatuan yang lebih efisien.
“Kami berharap bahwa ke depan setiap perubahan yang terjadi di PDDIKTI akan segera diupdate di SEVIMA Platform, sehingga penggunaan feeder untuk pelaporan akan menjadi lebih mudah dan efisien,” ujarnya.
Sugianto Halim, M.M.T., sebagai CEO dan Pendiri SEVIMA, juga turut memberikan pandangannya terkait implementasi transformasi digital di lingkungan kampus. Ia menjelaskan bahwa kepemimpinan memegang peranan penting dalam kesuksesan transformasi digital.
“Komitmen dalam mengimplementasikan transformasi digital, termasuk perubahan budaya yang telah ada, bukanlah hal yang mudah,” ujar Sugianto.
Kerja sama antara Universitas Borobudur dan SEVIMA menjadi langkah konkret dalam memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas operasional akademik dan administratif. Dengan integrasi yang lebih erat antara sistem akademik dan proses pelaporan, diharapkan bahwa kedua belah pihak akan meraih hasil yang positif dalam upaya menuju transformasi digital yang sukses.
sumber: https://kumparan.com/komunitas-sevima/tingkatkan-produktivitas-universitas-borobudur-gunakan-sevima-platform-215f7Cqg7U3/full
by Nabila Putri Mulya | Aug 23, 2023 | Berita
Universitas Borobudur dengan bangga mengumumkan keberhasilannya dalam menyelenggarakan pameran yang bertujuan untuk mengkampanyekan serta menyebarluaskan kesadaran tentang bahaya HIV/AIDS kepada generasi penerus Indonesia. Penyebaran HIV/AIDS di Indonesia masih merupakan isu serius yang harus memerlukan perhatian, per-Juni 2022 tercatat 519.158 orang mengidap HIV/AIDS termasuk diantaranya 1188 anak-anak. Menurut catatan dari Kemenkes, pengidap HIV/AIDS 75% alami oleh laki-laki dan 25% Perempuan serta banyak dialami pada usia produktif. Maka, Senat Universitas Borobudur berkolaborasi dengan Syair.Org, Linesource dan Deteksi Production memberlangsungkan acara dari tanggal 18 hingga 20 Agustus. Eksibisi ini juga mendorong semangat kepedulian sesama untuk memberikan dukungan kepada penyintas HIV/AIDS (ODHA).
Dengan tema “Bersatu Melawan HIV/AIDS: Meningkatkan Kesadaran dan Menginspirasi dalam Kepedulian” pameran ini berhasil menarik perhatian dan partisipasi yang luar biasa. Melalui serangkaian pameran foto, sesi diskusi interaktif, dan hiburan musik, Universitas Borobudur berhasil menciptakan ruang untuk edukasi yang akurat dan penuh empati.
Rektor Universitas Borobudur, Prof. Ir. H. Bambang Bernanthos, M.Sc, mengungkapkan kebanggaannya, “Pameran ini mencerminkan komitmen universitas kami untuk memberikan dampak positif pada masyarakat. Kami berharap generasi penerus Indonesia dapat meneruskan semangat kepedulian ini.” Salah satu sorotan utama adalah diskusi yang dipandu oleh Dosen [nama pembicara]. Para peserta terlibat dalam diskusi mendalam tentang pencegahan dan penanganan HIV/AIDS, yang membantu menghilangkan stigma yang masih melekat pada penyakit ini.
Eksibisi ini juga menyoroti kisah nyata dari individu yang hidup dengan HIV/AIDS, yang dengan berani membagikan pengalaman pribadi mereka melalui dokumentasi pameran cerita foto. Cerita-cerita ini memberikan wawasan mendalam tentang tantangan yang dihadapi oleh ODHA, serta pentingnya dukungan dan pemahaman dari masyarakat.
Tidak hanya sekadar penyebaran informasi, Universitas Borobudur juga berhasil mendorong semangat kepedulian sesama. Para pengunjung didorong untuk berpartisipasi dalam kampanye donasi, yang bertujuan untuk membantu memperbaiki kondisi dan memberikan dukungan kepada ODHA serta organisasi yang bergerak dalam bidang ini. Pameran ini mendapatkan apresiasi yang luar biasa dari para peserta, para pemangku kepentingan, dan media massa. Universitas Borobudur tetap menjadi pelopor dalam pendidikan, mengilhami komunitasnya untuk berperan aktif dalam mengatasi krisis HIV/AIDS di Indonesia.
by Nabila Putri Mulya | Aug 23, 2023 | Berita
Dalam rangka menindaklanjuti Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Program Keberlanjutan Greget Plastik oleh Universitas Borobudur Pada Tanggal 26 Juni 2023 lalu di LLDIKTI Wilayah III. Kegiatan Sosialisasi Greget Plastik di Lingkungan Universitas Borobudur sukses dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus 2023 dengan Pembukaan dan Sambutan Sosialisasi Greget Plastik di Lingkungan Universitas Borobudur oleh Wakil Rektor 1 Bidang Akademik Prof. Dr. Ir. Darwati Susilastuti, MM; Penyampaian Materi Kerjasama Program Keberlanjutan Greget Plastik dengan Kalbe Farma dan LLDIKTI Wilayah III oleh Ketua Pelaksana Kegiatan Greget Plastik di lingkungan Universitas Borobudur yaitu Ibu Aryani Widyakusuma, S.Ars., M.Ars., dan Kegiatan Tanya Jawab dan Diskusi merencanakan keberlanjutan atau pengembangan Kegiatan Greget Plastik di Lingkungan Kampus Universitas Borobudur oleh Koordinator Kegiatan Greget Plastik di Lingkungan Universitas Borobudur yaitu Ibu Ir. Herindiyati, M.Si.
Kegiatan ini dilaksanakan secara daring dan luring di Ruang Prof. H. Basir Barthos, Gedung D, Lantai 1, yang dihadiri oleh seluruh Dosen Universitas Borobudur dan Akademi Borobudur, beserta para mahasiswa perwakilan duta greget plastik di lingkungan kampus Borobudur. 80 total peserta mendaftar.
by Nabila Putri Mulya | Aug 3, 2023 | Berita
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) menegaskan perlunya mengembalikan kewenangan MPR menggunakan kewenangan subjektif superlatif sebagai lembaga tertinggi negara. Kewenangan subjektif superlatif penting berada di MPR jika negara dihadapkan pada situasi kebuntuan politik antar lembaga negara atau antar cabang kekuasaan.
“Indonesia perlu segera menyiapkan langkah-langkah antisipasi terjadinya situasi darurat konstitusi atau kedaruratan. Yaitu ketika konstitusi tidak dapat lagi terlaksana,” ujar Bamsoet, dalam podcast Pembaharuan Hukum Nasional bersama Direktur Pascasarjana/Ketua Prodi Doktor Hukum Universitas Borobudur Jakarta Prof Faisal Santiago, di Jakarta, Kamis (27/7).
Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, misalnya ketika terjadi kebuntuan politik antara lembaga kepresidenan dengan lembaga DPR. Atau jika terjadi kebuntuan politik antara pemerintah dan DPR dengan lembaga Mahkamah Konstitusi (MK). Serta jika terjadi sengketa kewenangan lembaga negara yang melibatkan MK. Padahal, sesuai asas peradilan yang berlaku universal, hakim tidak dapat menjadi hakim bagi dirinya sendiri, maka MK tidak dapat menjadi pihak yang berperkara dalam sengketa lembaga negara.
“Menurut saya, TAP MPR merupakan salah satu solusi ketika terjadi kebuntuan konstitusi dan kedaruratan atau kegentingan yang memaksa. Seperti halnya Presiden yang memiliki kewenangan Perppu (Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang) ketika terjadi kedaruratan atau kegentingan yang memaksa,” jelas Bamsoet.
Dosen Pembaharuan Hukum Nasional dan Politik Hukum Pascasarjana Universitas Borobudur ini juga mengingatkan tentang hal yang pernah disampaikan ahli hukum tata negara Prof Yusril Ihza Mahendra tentang perlunya Indonesia memikirkan tata cara pengisian jabatan publik yang pengisiannya dilakukan melalui pemilihan umum karena suatu kedaruratan penyelenggaraan Pemilu ditunda.
“Misalnya kedaruratan disebabkan gempa bumi megathrust di selatan Pulau Jawa, kerusuhan massal, maupun karena pandemi global yang terulang kembali, sehingga Pemilu harus ditunda,” jelas Bamsoet.
Dia menerangkan, Pasal 431 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu telah mengatur tentang penundaan Pemilu, yakni disebabkan karena terjadinya kerusuhan, gangguan keamanan, bencana alam, atau gangguan lainnya yang mengakibatkan sebagian dan atau seluruh tahapan penyelenggaraan Pemilu tidak dapat dilaksanakan. Namun, tidak ada ketentuan dalam konstitusi maupun dalam perundangan tentang tata cara pengisian jabatan publik yang disebabkan karena penundaan Pemilu.
Tidak adanya ketentuan hukum tentang tata cara pengisian jabatan publik yang disebabkan karena penundaan Pemilu, lanjutnya, menjadi salah satu yang terlewatkan pada saat melakukan amandemen konstitusi yang dimulai pada tahun 1999, 2000, 2001, dan 2002. Padahal, bisa saja suatu saat nanti bangsa Indonesia menghadapi kondisi force majeure yang luar biasa sehingga menyebabkan Pemilu tidak dapat dilaksanakan sesuai ketentuan yang ditetapkan.
“Termasuk jika suatu ketika capres/cawapres hanya calon tunggal yang terpaksa berhadapan dengan kotak kosong dan harus memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam Pasal 6A Ayat (3) UUD NRI Tahun 1945, yang menyatakan bahwa: Pasangan Capres dan Cawapres yang mendapatkan suara lebih dari 50 persen dari jumlah suara dalam Pemilu dengan sedikitnya 20 persen suara di setiap provinsi yang tersebar di lebih dari setengah jumlah provinsi di Indonesia,” tandas Bamsoet.
sumber: https://rm.id/amp/baca-berita/parlemen/181452/bamsoet-tegaskan-perlunya-mpr-kembali-miliki-kewenangan-subjektif-superlatif
by Nabila Putri Mulya | Aug 3, 2023 | Berita
Rektor Universitas Borobudur, Prof. Bambang Bernanthos, membuka seminar nasional bertema Penggunaan Sistem Digital untuk Mendukung Ekonomi Kreatif yang Berkelanjutan. Sejumlah narasumber hadir diantaranya Dr.Ir.Kardiman, MM dan Dr.Wahyu Widji Pamungkas, S.Kom,MM.
“Seminar ini sangatlah penting. Karena di era digital saat ini, seluruh pihak perlu terus belajar agar tidak ketinggalan. Melalui seminar ini, dosen, mahasiswa, dan juga kita semua dapat menelaah mengenai perkembangan tekhnologi digital, dan kaitannya dala rangka mendukung ekonomi kreatif,” kata Prof Bambang dalam kata sambutannya.
Saat ini 70 persen listrik pembangkit menggunakan bahan bakar. Sehingga ke depan harus ada pengurangan. “Salah satunya dengan tekhnologi dan pencampuran, sehingga kita dapat mengurangi pemanasan global dengan tekhnologi,” tuturnya.
Dalam sambutanya, Ketua Panitia Dr. Herry Wira Wibawa, MM mengungkapkan, kegiatan ini turut mengundang civitas akademika Universitas Borobudur, di antaranya: Ketua Yayasan Pendidikan Borobudur 1971, Rektor, Wakil Rektor I, II, III, Ketua Lembaga Jaminan Mutu, Ketua Biro IT, Ketua Biro Administrasi Akademik, Ketua Biro Administrasi Keuangan, Ketua Biro Kepegawaian, Ketua Biro Marketing, Ketua SPMI, Kepala Perpustakaan, Direktur Pascasarjana, Direktur AAB, AKP, dan ABA, Dekan, Kaprodi, Senior Advisor dan seluruh dosen tetap.
Dr. Wahyu Widji Pamungkas, S.Kom,MM dalam paparannya menyampaikan, teknologi akan merubah rasa. Perubahan yang tadinya kita kerjakan pekerjaan suatu dengan rasa berat menjadi ringan dan mudah. Lalu, durasi, misalnya saat mengerjakan dengan cara manual suatu pekerjaan kerap dilakukan secara berulang sehingga memerlukan waktu yang lama dan panjang.
“Namun sekarang dengan perangkat lunak banyak pekerjaan dapat dilakukan dengan mudah dan hasilnya pun lebih cepat dan bagus,” katanya.
Narasumber lainnya, Dr.Ir.Kardiman, menyampaikan secara bertahap harus buat terobosan mengurangi penggunaan batu bara, karena saat ini pemanasan global.*
sumber: https://www.majalahglobalreview.com/dukung-penggunaan-sistem-digital-ekonomi-kreatif-berkelanjutan-universitas-borobudur-gelar-seminar/
by Nabila Putri Mulya | Jul 27, 2023 | Berita
Dengan bangga Fakultas Hukum Universitas Borobudur dan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang secara sepakat menandatangani kerjasama akademik dalam acara 4th International Conference on Law Reform 2023 (ICLR 2023) yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sebagai tuan rumah.
4th International Conference on Law Reform 2023 (INCLAR 2023) berlangsung pada 21-23 Juli 2023 di kampus UMM. Dalam acara penandatanganan yang diikuti oleh para dekan fakultas hukum universitas di Indonesia, menyatakan komitmen mereka dalam memajukan ilmu hukum bagi dunia pendidikan. Acara ini pun menjadi sarana untuk berbagi gagasan pada bidang reformasi hukum di era digital, kontribusi dalam pengembangan kebijakan hukum melalui penguatan hak asasi manusia, menyampaikan pemikiran dan memberikan alternatif solusi terhadap permasalahan global di bidang hukum di era digital, kontribusi pemikiran untuk merumuskan hukum nasional dan sistem pendidikan hukum yang baik di Indonesia, Asia, dan belahan dunia lainnya
Dekan Fakultas Hukum Universitas Borobudur, Dr. Megawati Barthos, SH.MM, menyatakan antusiasmenya atas kerjasama ini. Beliau menyampaikan, “Kami sangat senang dapat bekerjasama dengan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang. Kerjasama ini menjadi bukti kolaborasi positif untuk memajukan ilmu hukum dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.”
Kami mengucapkan selamat atas penandatanganan kerjasama ini dan berharap kerjasama dengan Universitas Borobudur pada 4th International Conference on Law Reform 2023 di Universitas Muhammadiyah Malang membuahkan hasil yang baik dan memberikan pengaruh dalam berkontribusi positif bagi dunia hukum dan masyarakat.