
Cerita Dirut WIKA yang Punya Bisnis Sapi Beromzet Rp 1,6 Triliun Setahun
Sementara itu mengutip Kontan.co.id, selain bisnis ternak sapi, Tumiyana merambah ke bisnis komoditas, seperti beras. Hal ini dilakoninya sejak beberapa tahun lalu. Kebutuhan masyarakat Indonesia yang tinggi akan beras membuatnya tertarik untuk masuk ke bisnis makanan pokok ini. Walau s udah masuk ke bisnis pertanian, pria 52 tahun ini tetap menjadikan sapi sebagai bisnis favorit. “Saya tidak terlalu berani bermain saham. Fluktuasinya kan tinggi, sementara saya ada kegiatan rutin di kantor sehingga saya cari yang bisa dilepas saja, seperti ternak sapi,” tutur pria yang akrab disapa Pak Tum oleh karyawannya di kantor itu
Bermain di sektor riil tak membuat Pak Tum mengategorikan diri sebagai investor konservatif. Tumiyana mengaku ia termasuk kategori investor agresif lantaran selalu memiliki leverage diri yang tinggi. Ia pun menyarankan investor baru sebaiknya mulai mencari tantangan. Hidup ini bagaikan kurva parabola. “Saat menjelang turun di titik puncak, kita harus terus bangun kurva kedua supaya semuanya bisa sustain. Kita harus terus berkembang dengan mencari tantangan baru agar terus bisa bertahan,” kata Tumiyana.
Editor : Bambang Priyo Jatmiko